Di dalam kitab “Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah” karya Hadratusy Syeikh
Hasyim Asy’ari (pendiri pondok pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur
dan pendiri organisasi Nahdhatul Ulama) halaman 9-10 diterangkan sebagai
berikut:
قد كان مسلمو الأقطار الجاوية فى الأزمان السالفة الخالية متفقي الاراء و المذهب , متحدي المأخذ و المشرب , فكلهم فى الفقه على المذهب النفيس مذهب الامام محمد بن ادريس , و فى أصول …الدين على مذهب الامام أبى الحسن الأشعري , و فى التصوف على طذهب الامام الغزالي و الامام أبى الحسن الشاذلي رضي الله عنهم أجمعين
Artinya :
Pada masa lalu Umat Islam di Jawa sepakat dalam berpendapat dan
bermadzhab dengan satu rujukan dan pegangan, yaitu dalam bidang fiqih
mengikuti kepada Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, dalam masalah
ushuluddin mengikuti kepada madzhab Imam Abul Hasan Al-Asy’ari, dan
dalam bidang tasawuf mengikuti kepada Imam Al-Ghozali dan Imam Abul
Hasan Asy-Syadzili.
قال العلامة الشيخ
ثم انه حدث فى عام ألف و ثلاثمائة و ثلاثين أحزابا متنوعة , و أراء متدافعة , و أقوال متضاربة , و رجال متجاذبة , فمنهم سلفيون فائمون على ما عليه أسلافهم من التمذهب بالمذهب المعين , و التمسك بالكتب المعتبرة المتداولة , و محبة أهل البيت و الأولياء و الصالحين , و التبرك بهم أحياء و أموات , و زيارة القبور , و تلقين الميت , و الصدقة عنه , و اعتقاد الشفاعة و نفع الدعاء و التوسل و غير ذلك
Artinya :
Kemudian pada tahun 1330 H muncul bermacam-macam golongan,
pendapat-pendapat yang bertentangan, pikiran-pikiran yang berseberangan ,
dan para tokohnya saling tarik-menarik (kontroversi). Dari mayoritas
para tokoh, ada para ulama salaf yang konsisten terhadap kesalafan-nya,
yang mengikuti terhadap madzhab yang telah ditentukan, dan berpegang
teguh pada kitab-kitab yang dianggap presentatif (mu’tabaroh) yang biasa
beredar (masyhur). Mencintai ahli bait (keluarga Nabi Muhammad SAW),
mencintai para wali dan orang-orang yang shaleh, mengambil berkah kepada
mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, ziarah
kubur, men-talqin mayit, bersedekah untuk mayit, meyakini adanya
syafa’at (pertolongan), manfa’at do’a, wasilah dan lain-lain.
و منهم فرقة يتبعون رأي محمد عبده و رشيد رضا , و يأخذون من بدعة محمد بن عبد الوهاب النجدي , و أحمد بن تيمية و تلميذه ابن القيم و ابن عبد الهادى , فحرموا ما أجمع المسلمون على ندبه , و هو السفر لزيارة قبر رسول الله صلى الله عليه و سلم , و خالفو هم فيما ذكر و غيره , قال ابن تيميه فى فتاويه : و اذا سفر لاعتقاده أنها أي زيارة قبر النبي فلى الله عليه و سلم طاعة , كان ذلك محرما باجماع المسلمين , فصار التحريم من الأمر المقطوع به
Artinya :
Sebagian lagi ada golongan yang mengikuti kepada pendapat Muhammad Abduh
dan Rosyid Ridho.Mereka mengikuti kepada perbuatan bid’ah Muhammad bin
Abdul Wahab an-Najdi, Ahmad Ibnu Taimiyah, dan kedua muridnya, Ibnul
Qoyyim dan Ibnu Abdil Hadi. Golongan ini mengharamkan apa yang telah
disepakati oleh mayoritas umat Islam untuk dilaksanakan sebagai sunnah
Nabi, seperti berziarah ke makam Rasulullah. Mereka menolak semua hal
yang telah disebutkan di atas dan hal-hal lainnya.
Ibnu Taimiyah dalam kitab “Fatawi”-nya berpendapat: Apabila seseorang melakukan ziarah ke makam Rasulullah, karena yakin bahwa ziarah itu perbuatan taat, ziarah yang dianggapnya menurut Ibnu Taimiyah adalah haram yang telah disepakati oleh kaum muslimin, maka ziarahnya adalah perbuatan yang haram secara pasti.
Ibnu Taimiyah dalam kitab “Fatawi”-nya berpendapat: Apabila seseorang melakukan ziarah ke makam Rasulullah, karena yakin bahwa ziarah itu perbuatan taat, ziarah yang dianggapnya menurut Ibnu Taimiyah adalah haram yang telah disepakati oleh kaum muslimin, maka ziarahnya adalah perbuatan yang haram secara pasti.
قال العلامة الشيخ محمد بخيت الحنفي المطيعي فى رسالته المسماة تطهير الفؤاد من دنس الاعتقاد : و هذا الفريق قد ابتلي المسلمون بكثير منهم سلفا و خلفا , فكانوا وصمة و ثلمة فى المسلمين و عضوا فاسدا يجب قطعه حتى لا يعدى الباقى ف…هو كالمجذوم يجب الفرار منه , فانهم فريق يلعبون بدينهم , يذمون العلماء سلفا و خلفا , و يقولون : انهم غير معصومين فلا ينبغى تقليدهم , لا فرق فى ذلك بين الأحياء و الأموات , و يطعنون عليهم و يلقون الشبهات , و يذرونها فى عيون بصائر الضعفاء لتعمى أبصارهم عن عيوب هؤلاء , يقصدون بذلك القاء العداوة و البغضاء , بحلولهم الجو و يسعون فى الأرض فسادا , يقولون على الله الكذب و هم يعلمون , , يزعمون أنهم قائمون بالأمر بالمعروف و النهي عن المنكر , حاضون الناس على اتباع الشرع و اجتناب البدع , و الله يشهد انهم لكاذبون , قلت : و لعل وجهه أنهم من أهل البدع و الأهواء , قال القاضى عياض فى الشفاء : و كان معظم فسادهم على الدين , و قد يدخل فى أمور الدنيا بما يلقون بين المسلمين من العداوة الدينية التى تسرى لدنياهم , قال العلامة ملا على القارى فى شرحه : و قد حرم الله تعالى الخمر و الميسر لهذه العلة كما قال تعالى : انما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة و البغضاء فى الخمر و الميسر
Artinya :
Menurut Al-’Allamah Syeikh Muhammad Bahit Al-Hanafi Al-Muthi’i dalam
kitabnya yang bernama “Tathirul Fu’adi min Danasil I’tiqod” (Mensucikan
Hati Dari Keyakinan Yang Kotor), ia berpendapat: “Bahwa golongan ini
merupakan cobaan besar bagi umat Islam yang salaf (tempo dulu) maupun
yang kholaf (modern)”. Mereka adalah aib, pemecah belah umat, dan
sebagai organ yang rusak yang harus dipotong, sehingga tidak menular ke
organ lainnya. Ia bagaikan penyakit kusta yang harus dihindari. Mereka
adalah golongan menjadikan agama sebagai permainan. Mereka mencaci maki
ulama salaf dan ulama kholaf, mereka sambil berkata: Mereka semuanya
tidak ma’shum (tidak terpelihara dari perbuatan dosa), maka tidak layak
untuk mengikutinya dan tidak ada bedanya yang hidup dan yang mati.
Golongan tersebut mendiskreditkan ulama dan menciptakan
persoalan-persoalan syubhat, kemudian menyebarkannya secara luas ke
masyarakat awam supaya orang awam tidak mengerti terhadap kekuarangan
yang ada pada golongan tersebut. Tujuan mereka… adalah menebar
permusuhan dan kebencian. Mereka berkeliling di atas muka bumi untuk
menciptakan kerusakan. Mereka berkata bohong tentang Allah, padahal
mereka tahu tentang hal yang sebenarnya. Mereka berdalih sedang
melakukan “amar ma’ruf nahyi munkar” (memerintah kebaikan dan mencegah
kemunkaran). Mereka mengajak manusia mengikuti agama yang mereka
jalankan dan menjauhkan bid’ah (menurut mereka). Padahal, Allah tahu
bahwa mereka adalah para pendusta. Menurut pendapat saya, sangat mungkin
mereka adalah para pelaku bid’ah yang selalu mengikuti hawa nafsu
mereka.
Imam Qadhi ‘Iyadh berkata: Kehancuran terbesar dalam agama sampai
urusan dunia adalah karena ulah perbuatan mereka dengan menimbulkan
permusuhan antar umat Islam, yang menyebabkan mereka terperangkap dalam
masalah urusan dunia.
Al-’Allamah… Ali Al-Qori dalam penjelasannya berkata: Allah SWT telah
mengharamkan khamar (minuman keras yang memabukkan) dan judi dengan
alasan ini, sebagaimana dalam firman Allah SWT Q.S. Al-Ma’idah : 91
انما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة و البغضاء فى الخمر و الميسر
Artinya:
“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”